Transistor yaitu sebuah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis (dasar), Kolektor (pengumpul), dan emitor (pemancar). Fungsi dari transistor yaitu penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitas tegangan, modulasi sinyal, dan lain-lain. Transistor sangat berpengaruh pada rangkaian karena 3 kaki elektrodanya yaitu basis, kolektor, dan emiter memberikan fungsi masing-masing. Emitor berfungsi menimbulkan elektron- elektron, kolektor berfungsi menyalurkan elektron-elektron keluar dari transistor, dan basis berfungsi mengatur gerakan elektron dari emitor yang keluar dari kaki kolektor. Untuk menentukan kaki emitor dan kolektor pada transistor dapat dapat dilihat dari resistansinya berdasarkan fungsi dari masing-masing elektroda. Jika dilihat dari fungsinya dapat disimpulkan bahwa emitor resistansinya lebih besar dari kolektor. Sebagai pembuktian, maka dilakukan percobaan dengan mengukur resistansi pada transistor menggunakan ohmmeter.
Bedasarkan percobaan yang dilakukan, jika kaki positif pada ohmmeter dihubungkan ke kaki basis dan kaki negatif ohmmeter dihubungkan ke kaki emiter, maka hasilnya yaitu. dan jika kaki positif ohmmeter dihubungkan ke kaki basis dan kaki negatif ohmmeter dihubungkan ke kaki kolektor, maka hasilnya yaitu. Jadi dapat disimpulkan kolektor itu posisinya berada di atas dan emiter berada di bawah karena resistansi dari kaki yang dibawah lebih besar dari resistansi kaki yang diatas. Untuk Susunan titiknya seperti gambar dibawah ini.
Percobaan 4
1. Bandingkan nilai resistansi
pada masing masing transistor!
Jawab:
Jadi hasil yang didapatkan adalah pada kondisi 1 ketika probe positif ke
kaki 1 dan negatif ke kaki 3, nilai resistansinya adalah 0 ohm, sehingga arus
dapat mengalir dengan baik pada transistor tersebut. Pada kondisi 2, probe
positif ke kaki 3 dan negatif ke kaki 1, nilai resistansinya adalah 0 ohm,
sehingga arus dapat mengalir dengan baik pada transistor tersebut. Pada kondisi
3, probe positif ke kaki 1 dan negatif ke kaki 2, nilai resistansinya sangatlah
besar yaitu 1000 ohm atau 1 kohm, sehingga arus sulit mengalir atau tidak
mungkin mengalir karena hambatannya sangatlah besar. Pada kondisi 4, probe
positif ke kaki 2 dan negatif ke kaki 1, nilai resistansinya sangatlah besar
yaitu 1000 ohm atau 1 kohm, sehingga arus sulit mengalir atau tidak mungkin
mengalir karena hambatannya sangatlah besar. Pada kondisi 5, probe positif ke
kaki 3 dan negatif ke kaki 2, nilai resistansinya sangatlah besar yaitu 1000
ohm atau 1 kohm, sehingga arus sulit mengalir atau tidak mungkin mengalir
karena hambatannya sangatlah besar. Pada kondisi 6, probe positif ke kaki 2 dan
negatif ke kaki 3, nilai resistansinya sangatlah besar yaitu 1000 ohm atau 1 kohm,
sehingga arus sulit mengalir atau tidak mungkin mengalir karena hambatannya
sangatlah besar. Walaupun Nilai resistansi yang terbaca pada ohmmeter berubah
secara cepat, tetapi kita dapat mengamati
berapa besar tahanannya berdasarkan nilai hambatan yang terbesarnya dan
juga nilai hambatan yang paling sering muncul. Jadi kita dapat menentukan kaki
Transistor dengan ohmmeter ini.
2. Jelaskan
prinsip kerja transistor (PNP dan NPN)!
·
NPN
·
PNP
3. Apa
pengaruhnya terhadap rangkaian jika kaki base yang dihubungkan ke ground,
sedanglan kaki emiter ke Vcc!
Jawab:
Jadi jika kaki base yang dihubungkan ke ground, sedanglan
kaki emiter ke Vcc, maka yang terjadi adalah ohmmeter akan berubah secara cepat
dan nilai yang berganti secara cepat itu bernilai besar, yang berkemungkinan
arus tidak akan dapat mengalir.
0 Komentar