Percobaan 2
- Asistensi dilakukan 3x dengan lama pertemuan 20 menit (Rabu, Kamis, Jumat)
- Praktikum dilakukan 1x dengan lama pertemuan 90 menit (Selasa)
- Laporan akhir dikumpulkan pada hari Kamis
A. Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)
Microcontroller ATmega328P |
Operating Voltage 5 V |
Input Voltage (recommended) 7 – 12 V |
Input Voltage (limit) 6 – 20 V |
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output) |
PWM Digital I/O Pins 6 |
Analog Input Pins 6 |
DC Current per I/O Pin 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin 50 mA |
Flash Memory 32 KB of which 0.5 KB used by bootloader |
SRAM 2 KB |
EEPROM 1 KB |
Clock Speed 16 MHz |
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
3. Buatlah listing program yang telah ada pada modul
4. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
5. Hidupkan semua supply
6. Upload program dari laptop ke modul
7. Tekan tombol Reset
8. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian atau program
9. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
10.Jelaskan prinsip kerja + program dan hubungan keduanya kepada asisten
11.Demokan ke pembimbing praktikum
12.Matikan supply
Prinsip kerjanya adalah terdapat dua buah arduino yang berfungsi sebagai master dan slave, lalu diinputkan dengan push button dengan input pull up, dan terdapat output yang berupa 2 LED. Kedua arduino tersebut dimasukkan listing program yang ada dibawah agar dapat menjadi master dan slavenya. Sehingga nanti jika ditekan button, maka arus tidak mengalir ke arduino master, yang memberikan input logika LOW dan membuat arduinopada slave mengeluarkan logika HIGH yang membuat LED akan hidup, dan begitu juga untuk sebaliknya.
1. 1) Pada
komunikasi SPI, menggunakan lebih dari 1 master dalam sistem yang sama apakah
dapat dilakukan? Jelaskan alasannya!
Jawaban:
Tidak bisa, dikarenakan SPI hanya memiliki 3 jalur, yaitu miso, mosi dan clk. Pada pin SS yang berguna untuk pilihan ke slave (yang telah diberi alamat) yang ingin kita tuju, sedangkan pin untuk pilihan master tidak terdapat dan untuk untuk master (sebagai pemberi perlatah) tidak bisa terdiri dari 2 mastar/ lebih, dikarenakan jika dianalogkan, 2 pemimpin tidak dapat meberi perlatah ke 1 bawahan, dikarenakan dalam satu pekerjaan tidak dapat dipimpin lebih dari 1 orang untuk meminimalisir kesalahan/ miskom. Jadi kesimpulannya pada SPI tidak bisa memiliki lebih dari 1 meter; dikarenakan slave akan kesulitan memilih perintah data/ memprase data (error)
2. 2) Pada
kondisi master menggunakan lebih dari 1 slave, bagaimana cara agar master
mengirimkan data yang berbeda pada setiap slave? Jelaskan!
Jawaban:
Master dapat mengirimkan data yang berbeda pada setiap slave, dengan cara pemberian alamat (addressing). Pada setiap slave, yang kemudian pada listing program master, kita dapat memberi perintah ke alamat slave/ ke slave yang ingin kita perintah/ tuju. Dengan konfirmasi pin SS/CS terhubung ke slave. Ketika mengirimkan sinyal low pada slave, logika ini akan dipertahankan selama proses. Selanjutnya, dari master dikirim ke MOSI, selanjutnya sinyal CLK dikirim oleh slave melalui pin MISO.
3. 3) Apakah
baudrate pada master dan slave pada komunikasi SPI harus bernilai sama? Berikan
alasannya!
Jawaban:
0 Komentar