Percobaan 2 Kondisi 7
- Merangkai dan menguji input pada mikrokontroller Arduino
- Merangkai dan menguji I/O pada mikrokontroller Arduino
- Merangkai dan menguji aplikasi output pada mikrokontroller Arduino
Microcontroller | ATmega2560 |
Operating Voltage | 5V |
Input Voltage (recommended) | 7-12V |
Input Voltage (limits) | 6-20V |
Digital I/O Pins | 54 (of which 15 provide PWM output) |
Analog Input Pins | 16 |
DC Current per I/O Pin | 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin | 50 mA |
Flash Memory | 256 KB of which 8 KB used by bootloader |
SRAM | 8 KB |
EEPROM | 4 KB |
Clock Speed | 16 MHz |
B. LED
C. Liquid Crystal Display (LCD)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkwo5ivMVb_N7OPVpGolcdxM8S3F0WTbmVy7kaCu25zjDMrPfCkJ4vHDaIXrZShYS3YFEiqAZ8dPQLVT_2A8heMdmVdJBcdL_pEijwss_vf2DMurr1svhpyq9eFLQlXeVaGMUb0bDeuq0/w200-h133/2.jpg)
D. Seven Segment
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Dalam bahasa Indonesia, Power Supply berarti Sumber Daya. Fungsi dari power supply adalah memberikan daya arus listrik ke berbagai komponen.
Sumber energi listrik yang berasal dari luar masih berbentuk alternating current (AC). Ketika energi listrik masuk ke power supply, maka energi listrik akan dikonversi menjadi bentuk direct current (DC). Daya DC inilah yang kemudian disalurkan ke semua komponen yang ada di dalam chasing komputer agar dapat bekerja.
H. Multimeter3. Buatlah listing program yang telah ada pada modul
4. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
5. Hidupkan semua supply
6. Upload program dari laptop ke modul
7. Tekan tombol Reset
8. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian atau program
9. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
10.Jelaskan prinsip kerja + program dan hubungan keduanya kepada asisten
11.Demokan ke pembimbing praktikum
12.Matikan supply
Sevent segment
Arduino
Pada percobaan ini terdapat rangkaian arduino yang pada pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dihubungkan dengan seven segment common anoda dan terhubung ke ground. Prinsip kerja pada rangkaian ini adalah pada program yang dimasukkan ke arduino tersebut. Untuk listring programnya telah terdapat diatas. Program tersebut akan membuat arduino menghidup dan matikan sisi segment atau garisnya . Arus dari arduino akan mengalir pada pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 lalu ke seven segment a, b, c, d, e, f, g selama 1000ms (0,1 detik) yang akan membuat segment-segment tersebut hidup sesuai angka yang ingin ditampilkan, setelah itu segment-segment akan mati selama 1000ms (0,1 detik) dan begitu seterusnya. Jadi nantinya segment-segmentnya akan hidup dan mati, berdarkan program yang telah kita masukkan, sehingga dari program tersebut kita dapat menentukan angka apa yang ingin ditampilkan di seven segment tersebut, dan hal ini dilakukan berulang berdasarkan inputan program yang kita masukkan, seperti halnya kondisi yang kami pilih, yaitu menampilkan 0,1,3 yang nantinya angka tersebut akan tertampil berulang di seven segment.
Tampilkan angka 0,1,3 secara bergantian
1.
1. Jelaskan pengaruh penggunaan seven segmen
common katoda dan common anoda pada nyala seven segmen ?
Jawaban:
Untuk
seven segment common katoda, untuk mengaktifkan atau menyalakan segmennya kita
memerlukan input logika HIGH, dan untuk menonaktifkan sisi segmennya kita
menginput logika LOW. Sedangkan untuk seven segment common anoda, sangat berbanding
terbalik dengan seven segment common
katoda, karena pada seven segment common anoda untuk menyalakan atau
mengaktifkan sisi segmennya kita memerlukan input logika LOW dan untuk
mematikan sisi segmennya kita memerlukan input logika HIGH. Berikut adalah
table perbandingan table kebenarannya.
2. 2.Kenapa menggunakan tipe data byte dan apa
yang terjadi jika tipe data di ganti ke integer?
Jawaban:
Jadi
sebelum memilih tipe data integer atau byte, kita harus mengetahui keunggulan
type data masing-masingnya. Untuk tipe data byte memiliki kapasitas yang lebih
besar dibanding tipe data integer (Byte (8 bit) dan Integer (4 bit). Apabila
tipe data integer yang kita gunakan pada percobaan maka program tidak dapat
dijalankan (Tidak cukup kapasitasnya untuk memproses program yang telah di
inputkan), filenya akan corrupt, dan tidak ada output dari input program
tersebut.
0 Komentar